Asam folat dibutuhkan untuk menghindarkan anemia.
Asam folat berbentuk kristal berwarna oranye kekuningan, tidak berasa dan
berbau, larut air, tidak larut dalam minyak. Struktur asam folat terdiri tiga
komponen yaitu pteridine,asam para aminobenzoat (PABA) dan asam glutamate.
Terdapat sekelompok ikatan organic dengan bioaktifitas vitamin ini yang
sekarang diberi nama Pteroyl Glutamic Acid (PGA).
a. Fungsi Asam Folat
Bentuk aktif asam folat adalah asam tetrahidrofolat
(THF atau FH4) suatu koenzym yang mentransfer gugusan formyl,hydroksymethyl,
methylene dan formimin yang terikat pada N4 atau N10. Proses reaksi ini
bersangkutan dengan sintesis purine, methionine dan serine, juga berperan dalam
katabolisme histidin. Pada manusia asam folat berperan pada hematopoesis. Pada
defisiensi asam folat terjadi hambatan sintesis DNA yang mengakibatkan
terjadinya precursor erythrocyte megaloblastik. Metabolisme asam folat erat
kaitannya dengan metabolisme vitamin B12 dan vitamin C.
b. Metabolisme Asam Folat
PGA dapat diserap dengan baik di seluruh bagian
usus, meskipun penyerapan terbaik di bagian proksimal usus halus. PGA dapat
diserap aktif maupun pasif. Setelah diserap di mukosa usus dialirkan lebih
lanjut melalui vena portae ke hepar. Pada dosis 200 mg, PGA dapat diserap
sampai 80 % oleh orang normal, dan puncak konsentrasi dalam plasma tercapai 1-2
jam postdosing. Penetrasi asam folat ke sel jaringan merupakan proses aktif dan
selektif. Asam folat terutama ditimbun dalam hepar (5-9 ug/gram, ginjal (3
ug/gram, erythrocyte dan leucocyte (5-10% kandungan dalam hepar).
Pada kondisi normal kandungan folat dalam tubuh
diperkirakan 5-10 mg. Asam folat diekskresikan melalui urin (sekitar 5ug/24
jam), juga di dalam cairan empedu dan ditemukan dalam tinja. Sebagian asam
folat dalam cairan empedu mengalami siklus enterohepatik. Asam folat yang
ditemukan dalam tinja sebagian berasal dari hasil sintesis mikroflora usus.
Defisiensi asam folat memberikan gambaran klinik
anemia megaloblastik di dalam sum-sum tulang dan makrositik dalam darah perifer
disertai leucopenia. Gambaran klinik ini berdasar gangguan metabolisme asam
amino dan hambatan sintesis protein. Defisiensi asam folat mungkin terjadi
primer atau sekunder yaitu pada gangguan penyerapan di dalam saluran
gastrointestinal dengan steatorhoea merupakan causa yang terbanyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar