Ilmu yang mempelajari tentang sistem imun tubuh disebut imunologi. Imunologi
sangat penting karena posisinya berada ditengah-tengah antara basic dan klinik,
yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Bahkan pada saat ini, Imunologi
mengalami perkembangan yang sangat cepat. Imunologi pertama kali diperkenalkan
oleh Edward Jenner sehingga beliau disebut sebagai bapak imunologi. Publikasi
imunologi yang dilakukan E.Jenner berhasil menyita perhatian publik pada tahun
1798. Penemuannya yaitu mengenai Cowpox yang kerapkali menyerang sapi pada saat
itu. vaksin tersebut sebenarnya dibuat secara tidak sengaja dengan menyuntikan
patogen yang diambil dari krusta atau lesi pada sapi yang terkena penyakit
cowpox. Ternyata orang yang disuntikkan tersebut mempunyai kekebalan terhadap
cowpox. Sehingga langsung deh di publikasikan. Sebenarnya metode meningkatkan
kekebalan ini sering diterapkan pada zaman dulu terutama dikalangan raja-raja
yang takut diracuni oleh musuhnya. Mereka memakan makanan dari alam seperti
tanaman dsb yang beracun tetapi tidak mematikan. Dengan jumlah konsumsi yang
meningkat sedikit demi sedikit, mereka berharap bisa kebal dengan cara seperti
ini. Tapi istilah vaksin baru dipakai setelah E. Jener mempublikasikan Variolae
Vaccinae temuannya.
Pertama kita bahas, sel imun itu
berasal dari mana?
Pusat produksi sel darah yang termasuk kedalam sel
imunitas adalah sumsum tulang atau Bone Marrow. Sel darah yang mengatur sistem
imun adalah sel darah putih (leukosit). Di sumsum tulang lah sel darah putih
dirakit akan tetapi leukosit yang dihasilkan di bone marrow masih belum masak
(immature). Sel ini belum mampu menghadapi atau memproses benda asing yang
menyerang tubuh. Baik di pembuluh darah atau jaringan, masih terdapat leukosit
yang belum masak (immature). Dalam bahasa imunologi, immature berarti belum memiliki reseptor yang lengkap.
Sehingga diperlukan suatu perkembangan atau maturasi atau pendewasaan dimana
akhirnya diperbolehkan masuk ke sirkulasi darah atau limfe nodi.
Tubuh kita memproteksi diri dari benda-benda asing atau molekul-molekul asing
baik yang berupa jaringan (contoh: transplantasi), makhluk hidup (contoh:
virus, bakteri). Sebuah contoh pada kasus transplantasi jantung, pada orang
yang menerima harus cocok dengan jantung
yang akan ditransplantasikan ke tubuhnya. Transplantasi ini disebut allograf karena berasal dari
sesama jenis (manusia) tetapi beda individu. Semua benda asing yang masuk ke
tubuh kita, pasti akan direject. Hal ini disebut dengan autoimunitas. Bone
marrow berkembang menjadi stem cells kemudian berkembang menjadi dua jalur
utama yaitu:
a. Lymphoid progenitor,
contoh: Limfosit
b. Myeloid progenitor,
contoh: macrophage.
Ada beberapa respon imun terhadap suatu abnormalitas baik yang berasal dari faktor ekstrinsik maupun intrinsik yaitu:
a. Respon tubuh terhadap
agen infeksi (virus, bakteri, parasit, fungi)
Respon normal tehadap
antigen jenis ini tentu saja protektif atau melindungi tubuh dari infeksi yang
dihasilkan. Sedangkan pada respon yang tidak sempurna akan timbul infeksi atau
tidak bisa melindungi tubuh dari infeksi, baik infeksi intrasel ataupun infeksi
ekstrasel.
b. Respon tubuh terhadap
substansi asing yang tidak berbahaya
Respon normal terhadap
antigen ini adalah hipersensitivitas atau alergi. Alergi ini adalah reaksi yang
berlebihan akibat dari perlawanan tubuh kita dan merupakan hal normal yang
terjadi jika tubuh terpapar antigen jenis ini. Sehingga pada respon yang tidak
sempurna malah tidak ada respon sama sekali. Respon ini akan berlebihan pada
orang yang sensitif. Respon ini ada 2 macam, semuanya berhubungan dengan
genetik. Kedua jenis itu adalah :
- Menurut waktunya :
reaksi cepat, reaksi intermediet, reaksi lambat.
- Menurut Gell dan Coombs
: Tipe I (Reaksi IgE), Tipe II (Reaksi sitotoksik yaitu IgM atau IgG), Tipe III
(Reaksi kompleks imun) dan Tipe IV (Reaksi seluler).
c. Respon tubuh terhadap
organ yang dicangkokkan
Respon normal terhadap
antigen ini adalah menolak karena tubuh menganggap organ yang dicangkokkan itu
adalah benda asing. Sehingga pada pasien yang menerima pencangkokkan, sistem
imunnya sementara waktu harus ditekan agar tidak mengalami penolakan dan organ
yang dicangkok bisa tumbuh. Sedangkan pada respon tidak sempurna tubuh dengan
ikhlas menerima saja dan tanpa perlawanan. Pencangkokan biasa terjadi jika
tubuh terkena luka bakar yang parah, sehingga dilakukan pencangkokan kulit.
Berbeda halnya dengan reaksi pada kehamilan atau abortus habitualis, itu 80%
merupakan reaksi imunologi yang umumnya tubuh tidak menerima janin dan
menganggapnya sebagai benda asing. Ini adalah hal yang normal dimana ada reaksi
antara janin dan ibunya. Respon diterimanya janin oleh tubuh dinamakan
receiptivitas endometrium maternal imunotoleran. Hal ini merupakan penyimpangan
imunologi yang menyebabkan janin dapat bertahan. Subhanallah :)
d. Respon tubuh terhadap
organ diri sendiri
Respon normal terhadap
antigen ini adalah akan menimbulkan autoimunitas. Autoimunitas itu adalah sel
imun tubuh memerangi atau melawan sel tubuh sendiri. Imun dalam tubuh hanya
mampu melawan pathogen yang memiliki struktur protein yang sama dengan yang
dimiliki sel imun. Jadi jika ada pathogen yang berbeda menyerang tubuh maka
system imun akan mensintesis protein yang sama dengan yang dimiliki pathogen
tersebut. Hal ini disebut dengan
antigenic variation. Jika
sel sistem imun kita menganggap sel tubuh kita sendiri sebagai benda asing,
maka akan diserang juga. Sedangkan pada respon tidak sempurna masih bisa
toleransi.Contoh sistem imun yang menyerang tubuh sendiri adalah pada penyakit
Sistemic Lupus Eritematosus. biasanya penyakit ini menyerang wanita.
e. Respon tubuh terhadap
tumor
Tumor berasal dari tubuh
kita sendiri namun mengalami transformasi kemudian bisa menampilkan antigen
tumor sehingga otomatis muncul antibodi. Terus kenapa sistem imun kita lemah
terhadap tumor yang bahkan bisa berubah menjadi cancer? Perubahan antigen tumor cepat sekali mengalami mutasi,
sehingga sistem imun kita tidak bisa mengejar. Topik ini sangat khusus di dalam
tumor imunologi, bagaimana sekarang ahli ilmu dasar imunologi itu bercita-cita
punya obsesi dan sudah mulai meneliti bagaimana imunoterapi terhadap tumor,
yaitu meningkatkan sistem imun seluler sehingga mengenal antigen tumor dan
seterusnya. Respon normal terhadap
antigen ini adalah akan mengadakan kekebalan terhadap tumor. Sedangkan pada
respon tubuh tidak sempurna akan menyebabkan kanker.
Sumber : FKIK UMY
^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar