Senin, 17 Oktober 2011

Respon Imun Tubuh

             Ilmu yang mempelajari tentang sistem imun tubuh disebut imunologi. Imunologi sangat penting karena posisinya berada ditengah-tengah antara basic dan klinik, yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Bahkan pada saat ini, Imunologi mengalami perkembangan yang sangat cepat. Imunologi pertama kali diperkenalkan oleh Edward Jenner sehingga beliau disebut sebagai bapak imunologi. Publikasi imunologi yang dilakukan E.Jenner berhasil menyita perhatian publik pada tahun 1798. Penemuannya yaitu mengenai Cowpox yang kerapkali menyerang sapi pada saat itu. vaksin tersebut sebenarnya dibuat secara tidak sengaja dengan menyuntikan patogen yang diambil dari krusta atau lesi pada sapi yang terkena penyakit cowpox. Ternyata orang yang disuntikkan tersebut mempunyai kekebalan terhadap cowpox. Sehingga langsung deh di publikasikan. Sebenarnya metode meningkatkan kekebalan ini sering diterapkan pada zaman dulu terutama dikalangan raja-raja yang takut diracuni oleh musuhnya. Mereka memakan makanan dari alam seperti tanaman dsb yang beracun tetapi tidak mematikan. Dengan jumlah konsumsi yang meningkat sedikit demi sedikit, mereka berharap bisa kebal dengan cara seperti ini. Tapi istilah vaksin baru dipakai setelah E. Jener mempublikasikan Variolae Vaccinae temuannya.
Pertama kita bahas, sel imun itu berasal dari mana?
            Pusat produksi sel darah yang termasuk kedalam sel imunitas adalah sumsum tulang atau Bone Marrow. Sel darah yang mengatur sistem imun adalah sel darah putih (leukosit). Di sumsum tulang lah sel darah putih dirakit akan tetapi leukosit yang dihasilkan di bone marrow masih belum masak (immature). Sel ini belum mampu menghadapi atau memproses benda asing yang menyerang tubuh. Baik di pembuluh darah atau jaringan, masih terdapat leukosit yang belum masak (immature). Dalam bahasa imunologi, immature berarti  belum memiliki reseptor yang lengkap. Sehingga diperlukan suatu perkembangan atau maturasi atau pendewasaan dimana akhirnya diperbolehkan masuk ke sirkulasi darah atau limfe nodi.
             Tubuh kita memproteksi diri dari benda-benda asing atau molekul-molekul asing baik yang berupa jaringan (contoh: transplantasi), makhluk hidup (contoh: virus, bakteri). Sebuah contoh pada kasus transplantasi jantung, pada orang yang menerima harus cocok dengan jantung  yang akan ditransplantasikan ke tubuhnya. Transplantasi ini disebut allograf karena berasal dari sesama jenis (manusia) tetapi beda individu. Semua benda asing yang masuk ke tubuh kita, pasti akan direject. Hal ini disebut dengan autoimunitas. Bone marrow berkembang menjadi stem cells kemudian berkembang menjadi dua jalur utama yaitu:
a. Lymphoid progenitor, contoh: Limfosit
b. Myeloid progenitor, contoh: macrophage.

Ada beberapa respon imun terhadap suatu abnormalitas baik yang berasal dari faktor ekstrinsik maupun intrinsik yaitu:
a. Respon tubuh terhadap agen infeksi (virus, bakteri, parasit, fungi)
Respon normal tehadap antigen jenis ini tentu saja protektif atau melindungi tubuh dari infeksi yang dihasilkan. Sedangkan pada respon yang tidak sempurna akan timbul infeksi atau tidak bisa melindungi tubuh dari infeksi, baik infeksi intrasel ataupun infeksi ekstrasel.
b. Respon tubuh terhadap substansi asing yang tidak berbahaya
Respon normal terhadap antigen ini adalah hipersensitivitas atau alergi. Alergi ini adalah reaksi yang berlebihan akibat dari perlawanan tubuh kita dan merupakan hal normal yang terjadi jika tubuh terpapar antigen jenis ini. Sehingga pada respon yang tidak sempurna malah tidak ada respon sama sekali. Respon ini akan berlebihan pada orang yang sensitif. Respon ini ada 2 macam, semuanya berhubungan dengan genetik. Kedua jenis itu adalah :
- Menurut waktunya : reaksi cepat, reaksi intermediet, reaksi lambat.
- Menurut Gell dan Coombs : Tipe I (Reaksi IgE), Tipe II (Reaksi sitotoksik yaitu IgM atau IgG), Tipe III (Reaksi kompleks imun) dan Tipe IV (Reaksi seluler).
c. Respon tubuh terhadap organ yang dicangkokkan
Respon normal terhadap antigen ini adalah menolak karena tubuh menganggap organ yang dicangkokkan itu adalah benda asing. Sehingga pada pasien yang menerima pencangkokkan, sistem imunnya sementara waktu harus ditekan agar tidak mengalami penolakan dan organ yang dicangkok bisa tumbuh. Sedangkan pada respon tidak sempurna tubuh dengan ikhlas menerima saja dan tanpa perlawanan. Pencangkokan biasa terjadi jika tubuh terkena luka bakar yang parah, sehingga dilakukan pencangkokan kulit. Berbeda halnya dengan reaksi pada kehamilan atau abortus habitualis, itu 80% merupakan reaksi imunologi yang umumnya tubuh tidak menerima janin dan menganggapnya sebagai benda asing. Ini adalah hal yang normal dimana ada reaksi antara janin dan ibunya. Respon diterimanya janin oleh tubuh dinamakan receiptivitas endometrium maternal imunotoleran. Hal ini merupakan penyimpangan imunologi yang menyebabkan janin dapat bertahan. Subhanallah :)
d. Respon tubuh terhadap organ diri sendiri
Respon normal terhadap antigen ini adalah akan menimbulkan autoimunitas. Autoimunitas itu adalah sel imun tubuh memerangi atau melawan sel tubuh sendiri. Imun dalam tubuh hanya mampu melawan pathogen yang memiliki struktur protein yang sama dengan yang dimiliki sel imun. Jadi jika ada pathogen yang berbeda menyerang tubuh maka system imun akan mensintesis protein yang sama dengan yang dimiliki pathogen tersebut. Hal ini disebut dengan antigenic variation. Jika sel sistem imun kita menganggap sel tubuh kita sendiri sebagai benda asing, maka akan diserang juga. Sedangkan pada respon tidak sempurna masih bisa toleransi.Contoh sistem imun yang menyerang tubuh sendiri adalah pada penyakit Sistemic Lupus Eritematosus. biasanya penyakit ini menyerang wanita.
e. Respon tubuh terhadap tumor
Tumor berasal dari tubuh kita sendiri namun mengalami transformasi kemudian bisa menampilkan antigen tumor sehingga otomatis muncul antibodi. Terus kenapa sistem imun kita lemah terhadap tumor yang bahkan bisa berubah menjadi cancer? Perubahan antigen tumor cepat sekali mengalami mutasi, sehingga sistem imun kita tidak bisa mengejar. Topik ini sangat khusus di dalam tumor imunologi, bagaimana sekarang ahli ilmu dasar imunologi itu bercita-cita punya obsesi dan sudah mulai meneliti bagaimana imunoterapi terhadap tumor, yaitu meningkatkan sistem imun seluler sehingga mengenal antigen tumor dan seterusnya.  Respon normal terhadap antigen ini adalah akan mengadakan kekebalan terhadap tumor. Sedangkan pada respon tubuh tidak sempurna akan menyebabkan kanker. 

 Sumber : FKIK UMY ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar