Senin, 17 Oktober 2011

Jaringan Epitelium

JARINGAN DASAR TUBUH

Sebagian besar sel di dalam tubuh berkelompok saling terkait/berhubungan melalui matriks ekstraseluler  kemudian membentuk suatu jaringan.
Setiap jaringan memiliki kekhasan  untuk fungsi tertentu dan mempunyai pola organisasi  yang spesifik.
Tubuh manusia terdiri atas 4 jaringan dasar,
1. Jaringan epithelium (textus epithelialis)
2. Jaringan ikat (textus connectivus)
3. Jaringan otot (textus muscularis)
4. Jaringan saraf (textus nervosus).

JARINGAN EPITHELIUM
1. Pengertian
Jaringan Epithelium adalah jaringan yang tersusun oleh sekelompok sel  yang  terikat erat satu dengan lainnya secara komplek dalam arah aposisi membentuk lembaran, dapat tersusun selapis sel maupun  beberapa lapis sel yang saling tumpang tindih. 
A. Komponen penyususn jaringan epithelium.
    1. sel (epitheliocytus)
    2. substansia interselularis.
       Jaringaan epithelium sangat sedikit mengandung substansi intraselular, sel-
       selnya  saling melekat erat via junctional spesifik
B. Jaringan epithel  2 macam,
      1. Sebagai jaringan pelapis yang melapisi permukaan internal tubuh
      2. Sebagai kelenjar.
C. Fungsi jaringan epithelium,
      1. Proteksi terhadap  jaringan  yang dilapisi dari abrasi dan jejas
      2. Transport transsellular molekul menembus lapisan epithelium
      3. Sekresi mucus, hormon, dan enzym.
      4. Absorbsi material dari lumen (tractus digestorius, tubulus renalis).
      5. Kontrol terhadap  jalannya material diantara compartment tubuh melalui
          selective permeability  dari junctional intersellular yang berada diantara
          jaringan  epithelium.
      6. Sensasi via kuntum pengecap, retina dan sel rambut spesifik di telinga.
D. Metaplasia.
Jika jaringan epithelium terpapar oleh kondisi lingkungan secara kontinyu, jaringan   dapat mengalami perubahan bentuk (metaplasia). Epithelium pseudostratificatum pada  bronchus respiratorius jika terpapar asap rokok secara kronis dapat berubah menjadi epithelium stratificatum squamosum. 
E. Regenerasi.
Jaringan epithelium selalu mengadakan regenerasi sel, epitheliocytus yang terletak di bagian basal berbatasan dengan membrana basalis secara kontinyu melakukan mitosis  untuk mengganti sel-sel yang rusak.
F. Avascular.
Pembuluh darah di jaringan ikat di bawah epithelium sangat jarang ada yang menembus membrana basalis  masuk ke jaringan epithelium. Nutrient bagi   epitheliocytus diperoleh secara diffusi.
G. Derivat.
Jaringan epithelium berasal dari lembaran embryo, ectoderm (epithelium pada kulit, glandula sudorifera) mesoderm (epithelium pada saluran genital, melapisi dinding pemblh darah) entoderm. (epithelium pada tractus gastrointestinalis). Epithelium yang melapisi dinding pembuluh darah dan body cavities disebut  endothelium merupakan epithelium squamosum simplex.

2. Klasifikasi Jaringan Epithelium.
Jaringan epithelium diklasifikasikan berdasarkan atas Jumlah lapisan sel yang menyusun  jaringan epithel
Epithelium simpleks, memiliki 1 lapisan sel
Epithelium stratificatum, memiliki 2 lapisan atau lebih.
Epitheliumpseudostratificatum, semua sel menempel pada membrana basalis, tetapi tidak semuanya sampai di permukaan (lumen). Letak inti tidak sama tingginya sehingga memberi kesan seakan berlapis- lapis. Bentuk sel yang berada di permukaan, berbatasan dengan lumen,
 a). Squamous , bentuk sel pipih seperti sisik ikan.
 b). Cuboid, bentuk sel seperti kubus, intinya bulat.
 c). Columnar, bentuk sel poligonal panjang seperti tiang.

3.  Bentuk  epithelium spesifik berdasarkan kriteria jumlah lapisan dan betuk sel permukaan.
a). Epithelium simplex squamosum, terdiri atas satu lapis sel dengan sel penyususun berbentuk pipih. Epithelium diding pembuluh darah.
b). Epithelium simplex quboideum, terdiri atas 1 lapis sel yang berbentuk seperti kubus dengan inti bulat di tengan. Epithelium pada tubulus renalis
c). Epithelium simplex columnare, terdiri atas selapis sel yang berbentuk panjang poligonal seperti tiang. Epithelium yang melapisi dinding intestinum. Pada dinding intestinum, epithelium simplex columnare yang melapisi dinding   tersebut dilengkapi cilia (stereocilia). Dengan adanya silia tersebut bisa  menambah luas permukaan sehingga absorsi dapat lebih eficien 
d). Epithelium pseudostratificatum columnare, tersusun oleh satu lapis sel. Ada 2 macam sel yang menyususn jaringan epithelium pseudostratificatum, sel berbentuk columnare dengan inti berbentuk memanjang columnare dan mencapai permukaan ( lumen). Sel yang lain berbentuk cuboid rendah terletak diantara 2 sel columnare, sel ini tidak mencapai permukaan bebas (lumen). Di bagian superficial sel sering dilengkapi  dengan stereocilia. Contoh, epithelium yang melapisi ductus epididymidis. Stereocilia diduga dapat membantu gerakan spermatozoon menuju ductus deferens.
e). Epithelium stratificatum squamosum cornificatum, tersusun oleh beberapa lapis sel. Sel yang terletak di superficial berbentuk squamous (pipih) dan  mengalami cornificasi  sel-selnya mati membentuk scleroprotein keratin. Jenis epithelium ini terdapat di kulit telapak (kaki/tangan), berfungsi melindungi  kulit dari abrasi, infeksi dan kehilangan cairan tubuh.
f). Epithelium stratificatum squamosum noncornificatum, strukturnya sama seperti stratificatum squamosum  cornificatum, hanya berbeda dalam hal adanya cornificasi. Pada epithelium ini tidak terjadi cornificasi. Contoh, epithelium yang melapisi oesophagus, fungsinya mencegah terjadinya abrasi dan kehilangan air.
g). Epithelium stratificatum cuboideum, tersusun oleh 2 atau 3 lapis sel yang berbentuk cuboid, epithelium padakelenjar keringat.
h). Epithelium stratificatum columnare, tersusun oleh 2 – 3 lapis sel, sel di superficial berbentuk columnare yang kadang-kadang sel superficial dilengkapi dengan  cilia (stereocilia).
i). Epithelium transitionale, tersusun oleh beberapa lapis sel, sel di bagian superficial berbentuk membulat . Contoh, epithelium yang melapisis vesica urinaria. Jika vesica urinaria dalam keadaan kosong, sel di bagian superficial berbentuk membulat, jika vesica urinaria penuh berisi urine sel superficial  berubah bentuk menjadi pipih.



Sumber : FKIK UMY


Tidak ada komentar:

Posting Komentar