Setelah
membahas tentang apa itu urtikaria beserta mekanisme dan penyebabnya, kini kita bahas tentang kriteria diagnosis dan
terapinya yoo?lanjuuuut…..
Kriteria
Dx (diagnosis) Urtikaria
1. Riwayat
penyebab
Riwayat penyebab karena
setelah makan seafood, atau mungkin karena ada giginya yang berlubang,
atau juga karena terkena infeksi lalu panas (demam) dan terjadi urtikaria.
2. Pemeriksaan
UKK (ujud kelaianan kulit) urtika
Ketika melakukan pemeriksaan
klinis didapat ujud kelainan kulit urtika.
3. Tidak
ada predileksi
Urtikaria itu bisa terjadi dimana
saja (bisa di kepala, kelopak mata, bibir, badan, organ genital, ekstremitas
dll).
Ini merupakan uji coba (uji tusuk)
ketika ditetesi satu histamine akan terjadi kemerahan, histamine itu merupakan mediator yang
menyebabkan urtika. Untuk mengetahui alergi terhadapat apa maka dilakukan uji tusuk terhadapat
pasien histamine diberikan dengan kadar 0,001cc.
Gambar no 1 = negatif
Gambar no 2 = positif satu
menunjukan kemerahan yang remang-remang
Gambar no 3 = positif 2 batasnya
sudah semakin jelas
Gambar no 4 = positif 3 kalo sudah
terjadi lepuh (vesikel/bula)
Tes tempel ini dilakukan pada daerah lengan atas bagian volar
(dilakukan disini karena tidak akan banyak aktivitas sehingga tidak
tergesek-gesek kecuali oleh badannya sendiri)/di punggung (karena daerahnya
luas), sedangkan tes tusuk lengan bawah
bagian volar.
Syarat melakukan tes tempel:
1. tempat yang dilakukan tidak ditumbuhi oleh bulu,
sehingga disarankan dibagian polar.
2.kemudian syarat yang lain tidak boleh minum kortiko steroid lebih dari
2 mg (dexamethason, prednisone dll)
3. tidak boleh mengkonsumsi anti histamine
(harus bebas minimal 3 hari)
Terapi
1. Hindari
penyebab
Hindari penyebab merupakan yang
paling ideal untuk menghindari terkena urtikaria. Tetapi yang paling sulit
disini adalah mencari penyebab atau sumber penyakit tersebut. Mencari penyebab
ini sangat sulit selain itu kalau tau penyebabnya juga terkadang sulit untuk menghindarinya,
misalnya saja alergi terhadap debu, gimana mungkin menghindari hal tersebut
karena dimanapun debu pasti ada. Akan tetapi jangan berkecil hati karena masih
ada masker yang bisa dimanfaatkan di tempat yang berdebu.
2. Symptomatis,
dapat diberikan antihistamin baik H1 maupun H2 reseptor
Antihistamin ini diberikan hanya sebagai competitor dari histaminnya,
supaya histamine yang dihasilkan itu bisa
dinetralkan. Antihistamin golongan H1 blocker itu biasanya digunakan untuk kulit akan tetapi kalau sudah diberikan H1 tetapi belum
membaik dikombinasikan dengan H2
reseptor/ H2 blocker (contoh H2
bocker simitidin, ranitidine).
3. K/ptranquiliser;
trisiklik
Tranquiliser ini merupakan obat
penenang yang biasa digunakan dokter untuk menghilangkan stress pada penderita
urtikaria sekaligus sebagai obat untuk menenangkan perasaan yang ingin terus
menggaruk-garuk kulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar