Pengenalan sistem imun
Kita semua tahu bahwa lingkungan sekitar kita tidak
selalu baik buat tubuh kita. Jadi sejak kita menghirup udara, sejak kita makan,
kita minum, semuanya mengandung ancaman bagi integritas tubuh kita. Kita sering
melihat di kanan-kiri kita ada yang batuk, pilek, bahkan panuan. Di sini
dibuktikan bahwa tubuh kita sangat rentan terhadap ancaman dari luar. Jadi
konsep mahasiswa kedokteran selalu didahului dengan doa. A‟udzubillahiminassyaiton nirojiim…jadi segala sesuatu
itu dari berangkat dari hal-hal yang bersifat spiritual, cara berfikir, hingga
akhirnya mempengaruhi kondisi fisik.
Disini kita bisa membayangkan betapa Allah didalam
menjaga tubuh ini dengan luar biasa. Sampai-sampai ada sistim kekebalan yang
bersifat bawaan (innate).Jadi begitu kita lahir sudah disiapkan (take for granted). Ini merupakan garis
terdepan dalam sistim kekebalan tubuh
kita, tapi tidak spesifik misal air mata. Selain itu kulit juga sebagai sistim
kekebalan tubuh.Ada juga lambung yang punya derajat keasaman yang tertinggi, dimana
disitu makanan yang mengandung kuman bisa mati.
Jenis imunitas ada 2 :
1. Innate immunity (imunitas bawaan) : semua elemen yang kita miliki sejak lahir, selalu ada, hadir dengan cepat untuk melindungi, “front line” defense / mekanisme pertahanan garis depan.
Non-spesifik, Permukaan tubuh (kulit, membran mukosa),
Faktor2 kimia, Demam, Fagosit
dan komponen2 darah
2. Acquired immunity (imunitas yang didapat) : paparan secara kebetulan atau tidak sadar terhadap antigen, sistem imun memori, spesifik,
prinsip vaksinasi, spesifik pada mekanisme antigen.
Hal yang penting pada sistem imun :
1. Harus bisa membedakan antigen asing dari antigen
asli (apa itu antigen?antigen adalah substansi asing, biasanya protein atau kabohidrat,
komponen sel)
2. Harus bisa mememori (respon awalnya lambat waktu
diserang pertama kali, tapi diserangan selanjutnya lebih cepat mengenali
ANTIGEN YANG SAMA). Jadi system pertahanan
tubuh mengenali antigen, kalau sudah kenal
disimpan dalam memori. Tapi kalau dia lupa, memori terbatas, jadi tubuhnya dimakan sendiri (contoh
: glomerulonefritis, artrithis, dll).
Kerja sistem imun :
1. Memfagosit dan membunuh sel yang asing / berbahaya.
2. Menandai antibodi untuk menyerang sel atau virus untuk dihancurkan
3. Sel sitotoksik - membunuh sel-sel yang berubah
4. Mengatur sistim imun
Sistim imun bekerja sebagai / pada :
1. Barrier / perintang : kulit, mukosa
2. Sirkulasi sel darah : lifosit
3. Sel jaringan tetap : mast sell (berperan sbg basofil)
4. sistim limfatik
Sel yang terlibat pada sistim imun :
1. Bergranula / granulosit :
Neutrofil : leukosit yang paling umum (50-70%), paling berpotensi
memfagosit.
Eosinofil (2-4%) : kadang memfagosit, berperannya
di respon alergi, infeksi parasit.
Basofil (0-1%) : banyak ditemukan di jaringan (sel Mast), mengeluarkan molekul
inflamasi.
2. Tidak bergranula / agranulosit :
Monosit(5-10%) : lebih
banyak ditemukan di jaringan , mereka banyak dilepaskan ke darah dan bermigrasi ke jaringan dimana mereka akan
menjadi makrofag. Secara fungsional, karena makrofag maka bersifat fagositik,
juga membantu regulasi. Bekerja sebagai respon imun (“antigen presenting cell”- APC =
sel dipercantik sedemikian rupa sehingga mudah dicerna). Juga sebagai sel dendrit –
menghadirkan antigen pada limfositsupaya mudah mencerna.
Limfosit (20-40%) :
Sel B (bursa fabrisi) - membuat antibodi
Sel T - beberapa sitotoksik, beberapa peregulasi,
permukaannya lebih halus dibandingkan sel B
Letak sel limfoid :
Di darah, jaringan, sistim limfatik, bisa diundang ke
lokasi yang lerluka atau terinfeksi.
Sistem limfatik
Sistim limfatikberjalan pararel dari sistem sirkulasi, jadi siap menampung kotoran sehingga yang kembali ke darah sudah bersih.
Organ-organ limfe primer –dimana sel-sel limfe berkembang
1. Sumsum tulang (SEMUA sel darah)
2. Timus - T sel di sini dimatangkan (menjadi sitotoksik
atau pembantu T sel)dan lalu disirkulasikan. Tapi kadang timus ini sendiri bermasalah, mungkin karena sibuk bekerja maka timus sendiri mengalami gangguan pertumbuhan selnya.
Organ limfoid sekunder :
Tujuan : menjaring antigen, selain itu juga me-mixed
up toksik sehingga mudah dikenali oleh sel yang akan menghancurkan (limfosit). Hampir
semua limfosit berada didekat jaringan ini.
1. Limfonodi – antigen “filter” dari limfe (makrofag,
limfosit B & T)
2. Lien/limpa – antigen “filter” dari darah
3. Jaringan limfosit di mucosa, usus dan kulit
Pertahanan Innate :
Jika mereka “non-spesifik” maka bagaimana sebenarnya
cara mereka diaktifkan dengan benar?
Barier : kulit
-Antimikroba
kimia
-lisosim (pada
kelenjarair mata dan saliva)
-asam lambung
-metabolit
oksigen
-flora
normal“persaingan sehat” yang selalu ada didalam tubuh kita.
Kalau
barriernya rusak/berlubang?
1. Membuat pola untuk sesuatu yang dianggap abnormal
2. Kerusakan jaringan
3. Struktur berhubungandengan bakteri (peptidoglikan,LPS,
dll.)
Kalau sel-sel pertahanan tubuh dirasa tidak mencukupi
maka ada mekanisme lain yaitu dengan mengerahkan protein yang dinamakan
“Komplemen protein” – sirkulasi di darah. Secara normal tidak aktif, tapi menjadi aktif kalau
berikatan dengan antigen, atau kompleks antigenantibodi.
Apa yg selanjutnya terjadi? Reaksi yang berseri,
menghasilkan : Antigen rusak, Inflamasi, enhanced phagocytosis of antigen. Dengan adanya mekanisme ini penghancuran antigen ini menjadi lebih efektif.
"Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Yogyakarta"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar