Selasa, 01 November 2011

Mengenal Lebih Jauh Urtikaria atau "Biduran" part 2


Setelah membahas tentang apa itu urtikaria beserta mekanisme dan penyebabnya, kini  kita bahas tentang kriteria diagnosis dan terapinya yoo?lanjuuuut…..

Kriteria Dx (diagnosis) Urtikaria
1. Riwayat penyebab
Riwayat penyebab karena setelah makan seafood, atau mungkin karena ada giginya yang berlubang, atau juga karena terkena infeksi lalu panas (demam) dan terjadi urtikaria.

2. Pemeriksaan UKK (ujud kelaianan kulit) urtika
Ketika melakukan pemeriksaan klinis didapat ujud kelainan kulit urtika.

3. Tidak ada predileksi
Urtikaria itu bisa terjadi dimana saja (bisa di kepala, kelopak mata, bibir, badan, organ genital, ekstremitas dll). 


Ini merupakan uji coba (uji tusuk) ketika ditetesi satu histamine akan terjadi kemerahan, histamine itu merupakan mediator yang menyebabkan urtika. Untuk mengetahui alergi terhadapat apa maka dilakukan uji tusuk terhadapat pasien histamine diberikan dengan kadar 0,001cc. 


Gambar no 1 = negatif
Gambar no 2 = positif satu menunjukan kemerahan yang remang-remang
Gambar no 3 = positif 2 batasnya sudah semakin jelas
Gambar no 4 = positif 3 kalo sudah terjadi lepuh (vesikel/bula)

Tes tempel ini dilakukan pada daerah lengan atas bagian volar (dilakukan disini karena tidak akan banyak aktivitas sehingga tidak tergesek-gesek kecuali oleh badannya sendiri)/di punggung (karena daerahnya luas), sedangkan tes tusuk lengan bawah bagian volar.

Syarat melakukan tes tempel:
1. tempat yang dilakukan tidak ditumbuhi oleh bulu, sehingga disarankan dibagian polar.

2.kemudian syarat yang lain tidak boleh minum kortiko steroid lebih dari 2 mg (dexamethason, prednisone dll)

3. tidak boleh mengkonsumsi anti histamine (harus bebas minimal 3 hari) 


Terapi
1. Hindari penyebab
Hindari penyebab merupakan yang paling ideal untuk menghindari terkena urtikaria. Tetapi yang paling sulit disini adalah mencari penyebab atau sumber penyakit tersebut. Mencari penyebab ini sangat sulit selain itu kalau tau penyebabnya juga terkadang sulit untuk menghindarinya, misalnya saja alergi terhadap debu, gimana mungkin menghindari hal tersebut karena dimanapun debu pasti ada. Akan tetapi jangan berkecil hati karena masih ada masker yang bisa dimanfaatkan di tempat yang berdebu.

2. Symptomatis, dapat diberikan antihistamin baik H1 maupun H2 reseptor
Antihistamin ini diberikan hanya sebagai competitor dari histaminnya, supaya histamine yang dihasilkan itu bisa dinetralkan. Antihistamin golongan H1 blocker itu biasanya digunakan untuk kulit akan tetapi kalau sudah diberikan H1 tetapi belum membaik dikombinasikan dengan H2 reseptor/ H2 blocker (contoh H2 bocker simitidin, ranitidine).

3. K/ptranquiliser; trisiklik
Tranquiliser ini merupakan obat penenang yang biasa digunakan dokter untuk menghilangkan stress pada penderita urtikaria sekaligus sebagai obat untuk menenangkan perasaan yang ingin terus menggaruk-garuk kulit.